How to Excel as a Student: Accounting FEB UI Edition

Halooow everyone! Kembali lagi dengan mimin yang merupakan lulusan akuntansi FEB UI. Kalian mungkin tahu mimin dari artikel sebelumnya tentang “Perjalanan Jadi Mahasiswa Akuntansi FEB UI”, tapi kalo nggak tahu juga gapapa sih wkwk. Tapiii, mimin sarankan kamu yang belom baca artikel tersebut untuk baca dulu deh, biar paham konteks yang melatarbelakangi pengalaman yang mimin rasakan hihi.

Okay, di artikel kali ini mimin pengen membahas secara garis besar apa yang dipelajari di akuntasi FEB UI, bagaiman bisa survive hingga lulus dengan baik, sampe cara enjoy menikmati waktu sebagai mahasiswa. Capcus aja yuk, tapi sebelum itu cek juga artikel lainnya dari CLEARNOTE lewat link di bawah ini

Akuntansi? Ngapain tuh?

Akuntansi adalah salah satu jurusan di bawah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia. Nggak cuman mempelajari tentang pembukuan keuangan, di akuntansi UI kita juga dilatih untuk bisa berpikir kritis melalui mata kuliah yang disajikan. Maka dari itu mata kuliahnya juga beragam, mulai dari akuntansi keuangan, perpajakan, audit, akuntansi biaya, perekonomian, investasi dan pasar modal, bisnis global hingga tata kelola. Yang pasti, pemahaman akan bisnis dan isu-isu terkini akan terasah banget.

Akuntansi harus pinter matematika nggak? Hmm, akan lebih baik kalo kalian suka menghitung, tapi nggak pernah ada syarat wajib harus pinter matematika. Mimin dulu juga nggak suka matematika, tapi karena kebiasaan ngitung di jurusan ini jadi yaa sudah mentolerir lah haha.

Untuk penyampaian pembelajaran metodenya beragam nih, guys. Ada yang penjelasan dosen, membuat presentasi, mengerjakan dan diskusi kasus, sampai membuat penelitian mandiri. Semua tergantung mata kuliahnya. Tapi dijamin deh, buat kalian yang passion-nya emang tentang bisnis, matkulnya seru-seru banget!

Do not just survive, do your best

Kebetulan karena mimin dari kelas ekstensi, perkuliahan dilakukan setelah jam kerja di kampus UI Salemba, Jakarta Pusat. Namun, buat jurusan reguler dan KKI, perkuliahan dilakukan normal di pagi hari di kampus UI Depok. Jujur kampus Salemba vs Depok jauh lebih besar dan bagus Depok, jadi beruntunglah temen-temen yang kuliah disana huhu. Tapi FEB UI memang pusatnya di Depok, sih. Jadi rektorat dan kantor departmen atau jurusan juga disana. Sooo, kalian seharusnya lebih bisa merasakan atmosfer jadi mahasiswa FEB jika kuliah di Depok.

Sedikit cerita, ketika mimin jadi mahasiswa kemarin memang barengan dengan kerja. Jadi full-time student and worker, ceilah. Karena itu juga, mimin jadi menerapkan time management yang sangat ketat biar bisa bagi waktu ngerjain tugas kuliah dan tanggungjawab kantor. At some point, jujur berat. Apalagi di semester terakhir ketika mimin harus ambil skripsi. Mimin enjoy dan suka dengan topik yang lagi ditulis, tapi memang waktu kayak air, tiba-tiba udah deadline pengumpulan aja 🙁 Alhamdulillahnya, mimin bisa lulus tepat waktu dan bahkan lulus cum laude :”) Semua rasa capek itu kayak terbayar lunassss.

Pas kuliah, hal yang mimin *usahakan* untuk lakukan biar belajar jadi lebih mudah dan cepet nangkep adalah: 1.) ikutan asistensi: wajibbb hukumnya biar nggak merasa tersesat; 2.) ngebaca materi dan bikin rangkuman; 3.) punya kelompok belajar yang bisa saling ngajarin!; 4.) nyari bahan bacaan gak cuman dari buku yang direkomendasikan.

Mungkin banyak orang yang bilang “ah, IPK gak penting” atau “tokoh X dulu kuliahnya biasa aja tapi juga bisa sukses”. First of all, mimin nggak bilang IPK itu hal terpenting di seluruh dunia. Second, mimin juga nggak bilang kalo kuliah biasa aja terus nggak bisa sukses. Tapi, saatnya kita liat dengan point of view yang sedikit berbeda. Sebagai mahasiswa memang sudah tugasnya kita buat kuliah dan memberikan yang terbaik. We have one job and one responsibility to ourself and our parents. Saatnya jadi spons yang menyerap sebanyak mungkin ilmu (yang asumsinya) relevan karena kita akan bekerja dan memasuki industri itu. Misalnya, mimin kuliah jurusan akuntansi jadi kemungkinan besar akan kerja jadi akuntan, auditor, analis keuanga, dan sejenisnya. Pemahaman dan penguasaan materi tidak selalu diukur dengan nilai tes, betul. Tapi untuk pendidikan formal seperti perkuliahan, cara apalagi yang sekiranya mudah untuk dimengerti? Ya nilai, ya IPK. Jadi, lakukan yang terbaik aja.

Mungkin ada sebagian dari kalian yang sekarang membantin; “min, aku kan belum tau apakah bakal kerja yang linear dengan jurusan apa enggak”. Betul, gak pernah ada yang tau dan saatnya kita pindah ke poin selanjutnya.

Menjadi mahasiswa adalah sebuah privilese

Tahukah kamu, di Indonesia, penduduk yang lulus perguruan tinggi itu presentasenya paling sedikit dibanding lulusan SMA, SMP, atau SD. Karena itu, kalo mimin bilang jadi mahasiswa adalah sebuah privilese yang patut disyukuri itu benar adanya ya. Bagaimanapun, saat jadi mahasiswa saatnya kita belajar banyak hal. Selain masalah akademik tadi, kita juga bisa belajar berorganisasi melalui berbagai organisasi intra/ekstra kampus, menulis dan berpikir kritis melalui ikut lomba atau terlibat penelitian dosen, menjadi mahasiswa global melalui student exchange, hingga mengasah berbagai jenis kemampuan yang kita miliki lewat unit kegiatan mahasiswa (UKM) atau club yang ada di kampus. Mimin pribadi pernah merasakan fase lulus – lanjut kuliah lagi, jadi mimin bisa nambahin juga kalo jadi mahasiswa bukan waktu yang sepatutnya disia-siakan. Banyak banget kesempatan yang cuman bisa kita dapet pas masih mahasiswa; kayak kesempatan magang (gak jarang magang cuman mau nerima mahasiswa), pelatihan, organisasi di luar kampus, lomba, dan beasiswa. Selain itu, sebagai mahasiswa kita bisa dimaklumi kalo membuat kesalahan dengan alasan “ah namanya juga masih mahasiswa, masih belajar”. Tapi bener sih, layaknya sebuah proses, jadi mahasiswa itu fase membuat salah, eksplor, jatuh dan bangkit lagi, sampe bisa memetik hikmah. Karena itu, perluas horizonmu, kenal sama banyak orang, ngobrol dengan berbagai perspektif, ikut banyak hal, terlibat banyak kegiatan 🙂

Untuk kalian yang masih galau apakah bakal kerja yang sama dengan jurusan kuliah, saran mimin adalah perkuat soft skill lainnya. Transferable skills atau skill yang bisa digunakan di semua jenis pekerjaan bisa kalian kuatin. Contohnya, komunikasi, public speaking, critical thinking, negosiasi, dan sebagainya. Salah satu tolak ukur kalian punya soft skill yang topcer adalah ikut terlibat banyak kegiatan. Misal nih, kalian aktif di BEM FEB UI, terus ikutan UKM sesuai minat, terus suka ikutan lomba di bidang yang kalian passionate, dan aktif jadi team leader di berbagai kepanitiaan; wah itu udah keren sih menurut mimin!

Enjoying University Life: A Tips

  • Terlibat dalam kegiatan yang kalian yakin bisa ngebagi waktunya. Jangan sampai pusing sendiri karena punya terlalu banyak komitmen
  • Maksimalkan fasilitas UI. Ada perpustakaan fakultas & UI, career development centre, sampe berbagai subscription kayak Microsoft 365 dan Grammarly!
  • Punya pembagian waktu yang baik karena kita juga harus mengkosongkan waktu buat istirahat dan bersantai biar tetep waras dan hepi
  • Allow yourself to make some mistakes ’cause we’re students after all!
  • Temuin teman sefrekuensi. Teman yang seru bisa bikin kehidupan kuliah sangat berkesan 🙂
  • Aktif dateng di acara-acara kampus, entah itu seminar, konser, pameran, apapun. Dateng aja jadi penonton 😀
  • Selesaikan tugas se-segera mungkin. Sulit tapi masih bisa diusahakan kok guys, haha. Ingat, menunda tidak sama dengan menyelesaikan
  • Terakhir: ambis tapi jangan lupa bahagia 🙂

Yak itu tadi adalah sedikit sharing pengalaman serta opini tentang cara menjadi mahasiswa, semoga bermanfaat buat temen-temen. Terima kasih kembali udah membaca tulisan kali ini dan buat kalian yang pengen nanya-nanya lebih lanjut boleh banget loh. Mimin bisa dihubungi lewat sosmed CLEARNOTE Indonesia di bawah ini. See you when I write again guys, don’t forget to be happy!